Minggu, 06 September 2009

PSS "Tak Bisa Mundur"

04 September 2009

Keinginan manajemen skuat berjuluk Super Elang Jawa (Elja) PSS yang meminta penyelenggaraan Turnamen Piala Kraton 2009 dimuncurkan ke awal Oktober, dinilai panitia penyelenggara sangat tidak realistis. Pasalnya, sisa waktu yang dimiliki untuk penyelenggaraan turnamen yang bakal diikuti oleh 4 tim DIY yang berlaga di Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 dan dua tim Super Liga itu tidak memungkinkan.

Panitia tetap berencana menggelar turnamen itu seperti jadwal semula, yakni 27 September hingga 4 Oktober, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Piala Kraton 2009, Hendricus Mulyono, Kamis (3/9) mengatakan, keinginan PSS tersebut selain tidak realistis. Sebab, sisa waktu yang dimiliki dua tim yang musim mendatang bermain di Super Liga, yakni Persisam Samarinda dan Persipura tidak banyak.

Kedua tim tersebut, diperkirakan sudah memulai debutnya di Kompetisi Super Liga 2009/2010 pada 10 Oktober mendatang. “Jelas keinginan PSS sangat tidak realistis. Tujuan digelar Piala Kraton sebenarnya untuk
menyiapkan tim yang ada di DIY untuk kompetisi Divisi Utama. Sedangkan PSS sendiri pada gelaran Piala Kraton pertama, 2001 lalu, menjadi juara umum. Jadi sangat tidak mungkin mereka untuk mundur dari turnamen tersebut,” Harian Jogja.

Meski memastikan PSS tidak bisa merubah jadwal yang ditetapkan, Henricus yang biasa dipanggil Mbah Mul menandaskan, akhir pekan ini dirinya akan bertemu dan melakukan koordinasi dengan keenam peserta turnamen. Dalam pertemuan, akan dibicarakan solusi yang akan diambil menyusul opsi yang diberikan PSS sebagai mantan juara turnamen Piala Kraton I. Hendricus mengungkapkan, panitia penyelenggara sebenarnya
banyak mendapatkan konfi rmasi dari sejumlah tim Super Liga yang berniat mengikuti gelaran tersebut.

Namun, dari keputusan yang diambil oleh panitia dan Pengda PSSI DIY, hanya dua tim Superliga, yakni Persipura dan Persisam Samarinda yang berhak mengikuti Terkait keamanan dan kemungkinan gesekan suporter dalam turnamen yang akan diadakan di Stadion Maguwoharjo itu, Hendricus memastikan tidak perlu dikhawatirkan. Relatif singkatnya waktu penyelenggaraan, dipastikan akan meminimalkan gesekan antar suporter.

“Jika dibandingkan dengan kompetisi, format turnamen, tentu tidak akan membuat suporter yang ada saling bergesekan. Namun kami juga telah mengantisipasi adanya kemungkinan tersebut,” pungkas dia. Sebelumnya, manajemen operasional PSS Yudi Prihantana meminta agar gelaran Piala Kraton diundur pada awal Oktober. Hal tersebut dilakukan menyusul kekurangsiapan sejumlah tim di DIY untuk mengikuti gelaran yang akan diikuti Persisam Samarinda dan Persipura tersebut.(harianjogja)

Rabu, 05 Agustus 2009

PSS Akan Segera Terbentuk

31 July 2009

Sebentar lagi tim pujaan Slemania akan segera terbentuk, begitulah yang disampaikan oleh Bpk. Rumadi dan Sekretaris Slemania, Daru, sore tadi di Stadion Maguwoharjo Sleman saat menemani tim Putra Sembada saat berujicoba dengan Persak Kentungan.

Dikatakannya tim PSS akan mulai membentuk tim setelah Putra Sembada akan menjalani laga ujicoba terakhir dengan Persidafon Dafonsoro. Seperti terlihat tadi sore, beberapa pemain yang memperkuat Putra Sembada digadang-gadang akan dibentuk menjadi tim PSS. Tinggal menambah beberapa pemain lokal asli Sleman dan beberapa pemain PSS musim lalu yang sampai sekarang masih ditunggu oleh manajemen seperti Slamet Nurcahyo dan Abda Ali.

Selasa, 14 Juli 2009

Sejumlah Pemain PSS Diincar Pro Duta

04 July 2009

Sejumlah pemin PSS Sleman dikabarkan diincar klub Pro Duta yang akan ber-home base di Sleman. Meski begitu pihak PSS mengaku tak khawatir. ”Kepindahan pemain di Liga Utama merupakan hal biasa. Kalau mereka mendapat tawaran gaji atau kontrak yang lebih tinggi, meski digondeli juga tidak bisa” kata manajer PSS Drs Rumadi saat dihubungi, Jumat (3/7) kemarin.
Menurutnya, manajemen memang berusaha menahan pemain-pemain lama yang diharapkan masih menjadi andalan PSS pada kompetisi mendatang. Tapi, kalau mereka pindah ke klub lain karena mendapat kontrak atau gaji yang lebih tinggi dinilainya tak masalah. Itu merupakan hak setiap pemain.
PSS sendiri akan terus berupaya membentuk tim dengan mengandalkan pemain lokal hasil kompetisi, atau beberapa pemain yang tetap bertahan. Diakui, saat ini memang belum membentuk tim karena manajemen masih berusaha menyelesaikan masalah yang belum kelar. Sehingga kalau ditanya kapan tim PSS akan mulai dibangun, pihak manajamen belum dapat memastikan.

Minggu, 14 Juni 2009

Dua Ganda Indonesia Lolos ke Final Singapura
Sabtu, 13 Juni 2009 19:08 WIB | Olahraga | Bulutangkis | Dibaca 647 kali
Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra unggulan pertama Markis Kido/Hendra Setiawan untuk pertamakalinya pada Singapura Terbuka 2009 meraih kemenangan dua game langsung untuk maju ke final turnamen Super Series berhadiah 200.000 dolar AS tersebut.

Pada pertandingan terakhir yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Sabtu, Kido/Hendra mengalahkan pasangan Denmark Lars Paaske/Jonas Rasmussen 21-12, 21-16 hanya dalam 29 menit --pertandingan terpendek pada hari tersebut-- untuk menyusul ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda yang sudah lebih dulu lolos ke final.

Setelah memimpin 8-7 pada game pertama, pasangan juara Olimpiade itu melaju dengan delapan poin beruntun dan tak terkejar lagi hingga menutup game pertama 21-12.

Mereka juga terus memimpin sejak awal game kedua untuk menyudahi perlawanan unggulan keempat tersebut dengan skor 21-16, setelah dalam tiga pertandingan sebelumnya, selalu meraih kemenangan tiga game.

"Tadi saya main sudah langsung menyerang terus dari awal, mereka juga tidak begitu siap jadi kami bisa unggul terus poinnya,"ujar Kido mengenai kemenangan tersebut.

Pada final, pasangan yang mengejar gelar kedua tahun ini setelah memenangi Kejuaraan Asia April lalu, akan bertemu pasangan Inggris Nathan Robertson/Anthony Clark yang sebelumnya menundukkan ganda Taiwan Chen Hung Ling/Lin Yu Lang 21-19, 21-19.

Kido mengatakan akan bermain habis-habisan menghadapi pasangan tersebut pada final Minggu.

Sebelumnya, ganda putri non unggulan Greysia Polii/Nitya Krishinda membukukan final pertama mereka setelah menyisihkan unggulan delapan asal Denmark Kamilla Rytter Juhl/Lena Frier Kristiansen 22-20, 21-12.

"Game pertama senjata kami adalah sabar dan tenang sampai bisa menyusul, karena Denmark bermain bagus pada game pertama. Pada game kedua kami kuasali pukulan-pukulan mereka terutama dengan bermain pendek atau net," jelas Greysia usai pertandingan.

Greysia/Nitya akan memperebutkan gelar juara dengan pasangan China unggulan kelima Zhang Yawen/Zhao Tingting yang menyisihkan unggulan ketiga asal Korea Ha Jung Eun/Kim Min Jung 22-20, 21-18.

Ganda China tersebut, kata Greysia, pernah mengalahkan mereka pada satu-satunya pertemuan sebelumnya yang terjadi tahun lalu.

Sementara itu, unggulan pertama sekaligus juara bertahan ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir gagal mencapai final setelah dikalahkan pasangan China, unggulan keenam Xie Zhongbo/Zhang Yawen 22-20, 22-20.

Nova mengatakan, sebenarnya kedua pasangan tampil buruk, hanya saja ganda China tersebut lebih beruntung dibanding dia dan pasangannya.

"Hari ini kami bermain buruk, mereka juga sedang jelek, cuma pada poin terakhir kami terlalu buru-buru jadi malah mati sendiri," ujar Nova usai pertandingan.

Zhongbo/Yawen akan bertemu rekan senegara mereka Zheng Bo/Ma Jin di final, setelah unggulan kelima itu menang atas pasangan juara Olimpiade dari Korea sekaligus unggulan kedua Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung 21-14, 21-18.

Adapun final tunggal putra mempertemukan dua pemain non unggulan, Bao Chunlai dari China melawan Boonsak Ponsana dari Thailand, sedangkan final tunggal putri terjadi antara unggulan pertama Zhou Mi dari Hong Kong dengan pemain China Xie Xinfang yang menjadi unggulan delapan.(*)
PSS Mulai Berpikir Susun Tim

09 June 2009

Masalah finansial yang terus-menerus menganggu konsentrasi manajemen PSS Sleman mempersiapkan tim untuk musim depan, tampaknya sudah mulai dilupakan. Agar, musim depan nasib tim pujaan Slemania ini tidak terulang kembali seperti musim lalu, manajemen pun mulai memikirkan penyusunan tim musim depan.

Langkah awal pun telah dilakukan manajemen tim yang berjuluk Laskar Super Elang Jawa ini."Pertama untuk pembentukan tim musim depan, kami harus bisa mengatasi masalah pendanaan PSS. Dengan memikirkannya sampai akhir kompetisi,"papar, General Manajer, Djoko Handoyo, kemarin.

Berbagai usaha pun akan dilakukan manajemen demi tercukupinya kebutuhan tim selama satu musim kompetisi."Dari mencari sponsor, donator, sampai memaksimalkan aset, akan kami lakukan,"sambungnya.

Masalah pendanaan musim lalu, dijelaskannya, harus dapat tertutupi pada musim depan. Mereka mengaku, mendapatkan pengalaman yang berharga tanpa menggunakan dana APBD dengan mencari sumber keuangan secara mandiri.

"Jika dibandingkan dengan tim-tim lainnya, nasib PSS memang sangat tragis. Di jeda kompetisi kami sudah dianggap kritis untuk bisa bertahan sampai kompetisi selesai,"ujarnya.

Dengan kepastiannya tidak bisa menggunakan dana dari rakyat tersebut, kini pengurus PSS pun mulai berpikir mencari pemasukan bagi klub. Mereka akan memaksimalkan potensi Sleman yang banyak kalangan pengusaha.

"Sejak saat ini berbagai usaha mencari pemasukan bagi tim untuk musim depan akan kami lakukan. Salah satunya dengan mendatangkan sponsor dari pengusaha local Sleman maupun dari luar,"jelasnya.

Beberapa sponsor musim lalu pun telah siap menggelontorkan dananya untuk mendukung kiprah PSS di Divisi Utama musim 2009-2010. Mayoritas mereka sanggung kembali menjadi bagian dari PSS.

"Jika peminatnya banyak, tentunya akan sangat menguntungkan perjalanan PSS Musim depan. Apalagi, musim depan kami akan menggunakan jassa olahbola pemain lokal,"tandasnya.

Jika telah memiliki calon pendana tim yang pernah berperingkat empat klasemen musim yang akan datang, selanjutnya, PSS berencana akan menggodok teknis pemain sebelum mengikuti sleksi tim. (eri/jawapos)

Slemania Berikan Rekomendasi Pemain

12 June 2009

Pendukung setia PSS Sleman, Slemania, memberikan rekomendasi kepada manajemen tim berjuluk Elang Jawa mengenai pemain yang harus dipertahankan di musim depan. Dari rekomendasi itu, Slemania meminta manajemen mempertahankan tiga pemain yang bukan berasal luar Sleman, yakni Slamet Nurcahyo, Eka Santika dan Abda Ali. “Apapun caranya, kami minta agar manajemen tetap mempertahankan ketiga pemain tersebut, selain karena performanya kami juga melihat loyalitas ketiganya kepada tim cukup bagus,” kata Ketua Slemania, Supriyoko kepada Harian Jogja, kemarin. Ketiga pemain tersebut, dinilai mampu menghidupkan pola permainan PSS.

Slamet Nurcahyo yang telah tiga tahun bergabung dengan Elang Jawa terbukti mampu menghidupkan lini tengah, tercatat selama musim kedua, gelandang asal Jember tersebut berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di PSS dengan 8 gol. Sedangkan Eka Santika, yang statusnya dipinjamkan oleh Pro Duta Bandung, membuat lini depan PSS menjadi sangat agresif.

Eka sendiri mengoleksi 6 gol. Sementara, mantan pemain belakang PSIM, Abda Ali, memperlihatkan koordinasi yang matang bersama dengan kapten tim, Agus ‘Grandong’ Purwoko terbukti mampu menghadang serangan dari lawan. “Mereka sudah terlihat kompak dan bagus selama putaran kemarin, kami melihat mereka potensial dan sudah menyatu dengan masyarakat Sleman,” tandas dia.

Supriyoko menambahkan, hingga kini Slemania memang belum mendapatkan pemberitahuan kapan pembentukan skuad baru bakal dilakukan oleh manajemen. Menurutnya, manajemen sedang berkosentrasi dengan permasalahan gaji yang melibatkan 16 mantan pemain yang sempat merumput bersama di putaran pertama kompetisi Divisi Utama 2008.

Pasca penyelesaian masalah tersebut, diharapkan manajemen segera menindaklanjuti pembentukan tim dengan melakukan perikatan dengan pemain yang sempat memperkuat skuad musim lalu. “Kami minta segera mereka diikat, jangan sampai diambil tim lainnya. Kami juga memang mendukung penggunaan pemain lokal terutama pemain yang berasal dari Sleman,” terang dia.

Selain itu, Slemania saat ini tengah menyiapkan program penggalangan dana untuk membantu mengatasi krisis keuangan yang kini tengah dialami oleh manajemen PSS. Program tersebut merupakan kelanjutan Save Our PSS yang sempat dilaunching pada pertengahan kompetisi lalu. “Kami akan lakukan penggalangan tentunya dengan bekerjasama dengan manajemen terlebih dahulu,” pungkas dia.

Terpisah, striker PSS, Eka Santika, mengungkapkan musim depan kemungkinan dirinya tetap akan memperkuat PSS. Pasalnya, dirinya telah merasa kerasan dan lebih nyaman bermain di Sleman. “Saya masih pengen tetap di Sleman, sejauh ini manajemen lama saya, Pro Duta juga belum ada kejelasan yang akan dilakukan terhadap saya. Kalau boleh jujur saya tetap pengen main di Sleman,” ucap dia.(Jumali/HARIAN JOGJA)

15.089 tidak lulus

SURABAYA – Dunia pendidikan Jatim berduka menyusul jebloknya hasil Ujian Nasional (Unas) tahun ajaran 2008/2009 ini. Dalam pengumuman hasil Unas siswa SMA/MA/SMK yang disampaikan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Sabtu (13/6) sore, diketahui bahwa angka ketidaklulusan atau siswa gagal Unas tahun ini meningkat lebih 1 persen dibanding tahun sebelumnya.

Tahun ajaran 2007/2008, Unas SMA/MA (Madrasah Aliyah) diikuti oleh 196.198 siswa. Dari jumlah tersebut, siswa gagal Unas mencapai 6.018 atau 3,07 persen. Dan pada tahun ajaran 2008/2009 ini, dari 203.508 peserta Unas, yang tidak lulus membengkak, menjadi sebanyak 8.915 siswa atau 4,38 persen.

Kondisi yang sama juga terjadi pada siswa SMK. Dari 109.331 siswa yang ikut Unas pada tahun ajaran 2007/2008, yang gagal berjumlah 4.047 siswa atau 3,12 persen. Jumlah tersebut membengkak pada Unas tahun ini, dari 112.562 peserta Unas SMK, yang tidak lulus sebanyak 6.174 siswa atau 5,48 persen. Dengan demikian, dari total 316.070 siswa SMA/MA/SMK peserta Unas 2008/2009, yang tidak lulus sebanyak 15.089 siswa.

Jika dirinci, angka ketidaklulusan siswa di Jatim banyak disumbangkan oleh siswa MA jurusan IPS dan SMA jurusan Bahasa. Untuk MA IPS, dari 39.295 peserta, yang gagal mencapai 2.753 siswa (7 persen). Sementara dari 3.316 siswa SMA Bahasa yang jadi peserta Unas, yang tidak lulus mencapai 224 siswa (6,75 persen).

Setelah itu disusul MA Bahasa. Yakni dari 3.692 peserta Unas, yang gagal 242 (6,55 persen). Lalu SMA IPS, dari 73.353 peserta, yang tidak lulus 3.401 (4,64 persen). Lantas MA IPA, dari 14.774, yang gagal 648 (4,38 persen). Dan SMA IPA, dari 69.047 peserta, yang tidak lulus 1.636 (2,37 persen).

Hasil Unas tahun ini juga menegaskan telah berubahnya peta dunia pendidikan menengah di Jatim. Siswa di Surabaya dan Kota Malang kembali dikalahkan dalam meraih keunggulan, oleh para siswa dari daerah. Padahal, di masa lalu dua kota tersebut menjadi patokan dalam mengukur tingkat kemajuan pendidikan di Jatim. Sebab, sebelumnya SMA/MA di Kota Surabaya dan Malang selalu menempatkan banyak siswa/siswi mereka dalam daftar 10 besar peraih nilai Unas tertinggi.

Kali ini, dalam daftar 10 besar peraih nilai Unas tertinggi, tidak terdapat satu pun nama siswa/siswi dari SMA/MA di Surabaya dan Malang. Berdasar nilai rata-rata hasil Unas SMA untuk tiap program, peringkat Surabaya dan Kota Malang kalah jauh dibanding peringkat yang berhasil diraih oleh daerah-daerah lain.

Untuk program IPA, nilai rata-rata tertinggi diraih oleh Kota Pasuruan (8,48), Kota Probolinggo (8,37), dan Kabupaten Pasuruan (8,35). Sementara Surabaya hanya berada di urutan 25 dengan nilai rata-rata 7,98.
Malahan, untuk rata-rata nilai hasil Unas ini, yang dicapai Kota Malang lebih ironis. Ia harus puas di posisi 36 dari 38 kabupaten/kota di Jatim dengan nilai rata-rata 7,51.

Pada program IPS, nilai rata-rata tertinggi diraih Lamongan (7,92), lantas Kabupaten Pasuruan (7,87), dan Kota Pasuruan (7,81). Surabaya hanya berada di urutan 20 dengan nilai rata-rata 7,49, dan Kota Malang lagi-lagi terpaku di posisi 36 dengan nilai rata-rata 6,97.

Dan untuk program Bahasa, nilai rata-rata tertinggi diraih Kabupaten Probolinggo (8,29), Gresik (7,96), dan Kabupaten Mojokerto (7,91). Dan lagi-lagi Surabaya terpaku di urutan 21 dengan nilai rata-rata 7,14, sedangkan Kota Malang di posisi 22 dengan nilai rata-rata 7,09.

Harus Introspeksi
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Suwanto mengakui meningkatnya jumlah siswa yang gagal Unas pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. “Faktanya memang demikian. Ya harus diterima,” tegasnya kepada wartawan, usai memberikan pengarahan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Jatim, Sabtu (13/6).

Suwanto berharap, jebloknya nilai Unas tersebut menjadi bahan instrospeksi bagi semua pihak, mulai siswa, orangtua, sekolah, dan dinas pendidikan terkait agar kejadian yang sama tidak terulang pada Unas tahun berikutnya. “Ke depan, hasil Unas harus lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, Dinas Pendidikan dari 38 kabupaten/kota kemarin mengambil hasil Unas SMA/MA/SMK untuk daerahnya masing-masing. Setelah menerima hasil Unas, tiap Dinas Pendidikan diminta mencocokkannya dengan hasil ujian akhir sekolah (UAS) siswa. Ini dilakukan untuk menentukan siswa dinyatakan lulus atau tidak.

Mungkin terjadi bahwa siswa yang dinyatakan lulus Unas, tenyata UAS-nya gagal. Kalau ini yang terjadi, siswa akan dinyatakan tidak lulus sekolah dan harus mengulang alias ikut ujian kejar paket C atau penyetaraan.

“Makanya verifikasi harus dilakukan secepatnya. Selesai itu, Senin (15/6) nanti hasilnya harus diumumkan ke siswa. Dan ketika mengumumkan tidak boleh ada pengumpulan massa,” tukas Suwanto, yang mantan Kepala Dinas Infokom Jatim ini.

Untuk siswa/siswi dengan nilai total Unas tertinggi, pada program IPA, peringkat pertama diraih Ayin Bia Yufita dari SMAN 1 Blitar dengan 57,17; kedua oleh Dani Hardianto dari SMAN 1 Kota Kediri dengan nilai 57,10, dan peringkat ketiga Dwi Nur Ahsan Fikri dari SMAN 2 Lamongan dengan nilai 57,05.

Untuk program IPS, peringkat pertama diraih Dewi Maulidiyah dari SMAN 1 Pandaan dengan nilai 54,75; kedua Thoriqul Achmad dari SMAN 1 Blitar dengan nilai 54,30, dan peringkat ketiga Zakky Imawan dari SMAN 1 Pandaan dengan nilai 54,30.

Dan untuk program Bahasa, peringkat pertama diraih Wahyu Nilansari dari SMAN 3 Sidoarjo dengan nilai 53,55; kedua Lailatun Nasihah dari SMA Wachid Hasyim 2 Sidoarjo dengan nilai 53,10, dan peringkat ketiga Uminadirotun Navisa dari SMAN 1 Manyar dengan nilai 52,95.

Unas SMA/MA (baik untuk program IPA, IPS maupun Bahasa) terdiri dari 6 mata pelajaran. Dengan begitu, untuk mengetahui berapa nilai rata-rata yang diraih para siswa/siswi tersebut di atas, tinggal dibagi enam.
Surabaya baru `berbicara` untuk siswa yang meraih nilai tertinggi pada Unas SMK. Dinda Zahidah dari SMK Farmasi Surabaya yang memperoleh nilai Unas 38,34, berhasil menempati peringkat pertama. Menyusul Latith Muhammad dari SMKN 1 Pungging dengan nilai 38,33, dan Mentari Januar Lisyadi dari SMK Farmasi Sekesal Surabaya dengan nilai 38,11.

Bagaimana dengan pengumuman hasil Unas di SMAN 2 Ngawi dan SMAN 1 Wungu Madiun?
Suwanto mengatakan, khusus di dua sekolah tersebut, pengumuman Unas ada pengecualian. Karena pada 10–15 Juni, siswa SMAN 2 Ngawi dan SMAN 1 Wungu Madiun harus mengikuti ujian ulang, setelah Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan di dua sekolah tersebut terjadi pelanggaran serius dalam pelaksanaan Unas, sehingga jawaban semua siswa sama. “Meski demikian, kita minta dalam waktu yang tidak lama hasil ujiannya harus sudah diumumkan,” imbuhnya.

Menanggapi jebloknya hasil Unas siswa SMA/MA/SMK di Jatim, Ketua Komisi E (Bidang Pendidikan) DPRD Jatim Saleh Ismail Mukadar langsung menudingnya sebagai akibat Kepala Dinas Pendidikan Jatim yang lama, yakni Rasiyo, lebih asyik mengurusi masalah politik praktis terkait pemilihan gubernur (pilgub) lalu. Selama pilgub, Rasiyo dikenal sebagai pendukung kuat pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf. “Makanya, kasus jebloknya hasil Unas ini harus dijadikan pelajaran,” sergah Saleh.

Sebagai bentuk tanggungjawab, politisi PDIP ini mendesak Rasiyo yang saat ini menjadi Sekretaris Provinsi (Sekpoov) Jatim, untuk mundur dari jabatannya. Alasannya, meski sekarang Rasiyo adalah Sekprov, tapi proses hingga pelaksanaan Unas terjadi pada masa dia masih menjadi Kepala Dindik.

“Pak Wanto (Suwanto, Red) yang kepala dinas sekarang kan hanya ketiban sampur saja. Makanya kalau gentle (ksatria), dia (Rasiyo, Red) harus berani mundur,” tandas Saleh yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Surabaya Ruddy Winarko mengatakan, pengumuman hasil Unas SMA/MA/SMK kepada para siswa di Surabaya akan dilaksanakan Minggu (14/6) hari ini atau sehari lebih cepat dibanding arahan dari Dinas Pendidikan Jatim.

“Setelah mendapat soft copy hasil Unas, kami nanti malam akan lembur mengecek dan memverifikasinya dengan hasil UAS. Sehingga Minggu besok (hari ini, red), nilai asilnya dapat segera diumumkan ke siswa,” jelasnya. (SURYA)

LOWONGAN D3


LOWONGAN KERJA


Sebuah Lembaga Peneidikan & Pelatihan Bertaraf Nasional mengundang Anda untuk bergabung dalam The Winning Team sebagai


MARKETING


Syarat:
Baca selanjutnya...


LOWONGAN KERJA MERGARIA GROUP


LOWONGAN KERJA MARGARIA GROUP


Perusahaan Ritel Busana dan Jasa Penjahit, Line Leader. Duta Niaga, Satpam, Administrasi , Bagian Umum
Baca selanjutnya...


PENGUMUMAN HASIL SELEKSI TKPMP 2009


Baca selanjutnya...


LOWONGAN BROADCASTING


Lowongan Kerja Broadcasting RCTI

PT. Sapta Sarana Sejahtera sebagai Agency RCTI sedang membutuhkan banyak kandidat untuk bagian produksi dengan posisi sbb :
Baca selanjutnya...


Lowongan SMU/D3 baru


PT. Supermal Karawaci

membutuhkan tenaga : CUSTOMER SERVICE OFFICER

Baca selanjutnya...


Lowongan D1-S1


Dibutuhkan tenaga kerja D1,D3, S1

PT. IFARS, perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur farmasi saat ini membutuhkan segera kandidat potensial untuk menempati posisi sebagai berikut
Baca selanjutnya...


Lowongan Teknik Pangan / T.Kimia


PT. KALDU SARI NABATI INDONESIA adalah perusahaan nasional di bidang Fast Moving Consumer Goods yang sedang berkembang pesat dan berlokasi di Bandung serta didukung oleh teknologi mesin terkini dari Eropa. Sehubungan dengan ekspansi perusahaan, saat ini kami sedang mencari para profesional untuk posisi sebagai berikut:

QC Lab Coordinator (QCLC)












JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan sekolah dasar di Singapura dan Malaysia memiliki dan mempelajari alat musik tradisional asal Indonesia, yakni angklung dan gamelan.

Menurut Yose Rizal Manua, dosen Institut Kesenian Jakarta, banyak sekolah di luar negeri kini memiliki alat musik tradisional asal Indonesia.

"Selain unik, alat musik tersebut memiliki makna yang kuat dan dapat dipelajari oleh mereka, sehingga sekolah di negara itu mengharuskan siswa-siswinya mempelajari lebih dalam tentang kesenian asal Indonesia," kata Yose, di Jakarta, Sabtu (13/6).

Yose menuturkan, saat berkunjung ke Singapura dan Malaysia, dia mengetahui sekitar 172 sekolah dasar di negara tersebut menyimpan alat musik angklung.

"Dan yang lebih unik lagi, sekitar 150 sekolah di negara itu juga memiliki alat musik tradisional asal Pulau Jawa yaitu gamelan lengkap," ujar Yose.

Bahkan, tambah Yose, sekolah-sekolah itu bukan hanya menyimpan alat musiknya. Mereka pun ternyata juga ingin belajar kesenian dari beberapa daerah di Indonesia.

"Karena kesenian dan alat seni asal Indonesia memiliki arti yang sangat dalam seperti halnya gong yang tidak akan dipukul atau dibunyikan sebelum waktunya," katanya. "Artinya, tidak berbicara seenaknya sendiri," ujarnya.
http://www.kompas.com/data/photo/2009/06/14/1150417p.jpg
Piala Konfederasi
Torres Hat-trick, Spanyol Bantai Selandia Baru

AFP
Fernando Torres langsung dikerubuti rekannya seusai mencetak satu dari tiga golnya ke gawang Selandia Baru.
Artikel Terkait:
Spanyol Pernah Kalahkan Selandia Baru 13-0
Fabregas Belum Tentu Pemain Inti
Arbeloa: Spanyol Kumpulan Gelandang Terbaik
Villa "Hattrick", Spanyol Hajar Azerbaijan
Juara Dunia Bisa Ketemu Jawara Eropa
Senin, 15/6/2009 | 03:24 WIB


RUSTENBURGO, KOMPAS.com -Penyerang Spanyol, Fernando Torres mencetak hat-trick yang menyempurnakan kemenangan Spanyol 5-0 atas Selandia Baru pada turnamen Piala Konfederasi Grup A, Minggu atau Senin (15/6) dini hari.

Spanyol pun tetap jauh lebih superiror daripada Selandia Baru yang pada pertandingan persahabatan lawan Italia hanya kalah 3-4. Sejarah pahit pun kembali dirasakan Selandia Baru. Pada 1997, tim mereka malah dihajar 13-0 oleh Spanyol di Piala Dunia U-17.

Sejak menit awal, lini tengah Spanyol berhasil mendikte permainan lawan. Tanpa kesulitan, mereka juga mampu melepaskan umpan-umpan kepada barisan penyerang mereka. Torres juga selalu bisa menempatkan diri di posisi-posisi tepat untuk menerima umpan dan melanjutkannya dengan tembakan ke gawang lawan.

Kerja sama itu berhasil membawa Spanyol unggul pada menit keenam, melalui Torres. Gol bermula dari umpan Cesc Fabregas kepada Torres yang berdiri di luar kotak penalti. Tanpa pengawalan berarti, Torres menembakkan bola ke sudut kiri atas gawang Glenn Moss.

Selandia Baru belum bangkit ketika Torres menggandakan keunggulan Spanyol pada menit ke-14. Dari tengah kotak penalti, Torres meneruskan umpan Albert Riera ke sudut kiri bawah jala Selandia Baru.

Torres hanya membutuhkan tiga menit untuk memastikan gol ketiganya. Kali ini, Torres membobol gawang Moss setelah menanduk umpan silang Joan Capdevilla. Keunggulan 3-0 belum memuaskan Spanyol. Mereka terus mendesak Selandia Baru. Tanpa kesulitan, Spanyol memetik gol keempatnya pada menit ke-23 melalui Fransesco Fabregas.

Gol bermula dari kejelian Capdevilla membaca situasi. Melihat Torres terkawal, ia mengirimkan bola kepada Fabregas yang berdiri bebas. Tanpa kesulitan, Fabregas menyepak bola ke tengah gawang Moss

Selandia baru mencoba bangkit. Dengan susah payah mereka merebut bola dan mengalirkannya ke depan. Namun, skor 4-0 untuk Spanyol tak berubah hingga akhir babak pertama.

Memasuki babak kedua, Spanyol berusaha menghindari kebangkitan Selandia Baru. Mereka berhasil menekan semangat Selandia Baru dengan torehan gol kelima yang dicetak David Villa pada menit ke-47.

Gol bermula dari kesalahan bek Andy Boyens mengantisipasi umpan silang Torres. Bola kemudian bergulir ke kaki Villa. Tanpa kesulitan, ia mengirim bola ke sudut kiri bawah gawang Selandia Baru.

Selandia Baru mencoba melawan. Mengandalkan permainan sayap dan umpan silang, mereka mencoba menciptakan kesempatan membobol gawang Iker Casillas. Namun, barisan bek Spanyol yang tampil disiplin berhasil memotong aliran umpan Selandia Baru. Hasilnya, duet penyerang Selandia Baru, Shane Smeltz dan Simon Elliot nyaris tanpa kesempatan membuat gol.

Meski begitu, usaha Selandia Baru berhasil membuat konsentrasi serangan Spanyol terganggu. Hingga akhir pertandingan, Spanyol tak bisa mendominasi permainan seperti di awal-awal laga.

Kebuntuan terus berlangsung hingga akhir pertandingan. Spanyol menutup laga perdana mereka di turnamen ini dengan kemenangan 5-0. (FIFA)

Susunan pemain:
Selandia Baru: Moss; Vicelich, Boyes, Lochhead, Mullingan; Brockie (Christie 26), Killen (Bright 84), Bertos, Brown, Elliot; Smeltz (James 75)
Info Seputar Transfer Ronaldo Ke Madrid

Info seputar transfer Cristiano Ronaldo ke Real Madrid masih menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah CR7 sudah resmi menjadi milik Madrid? Agen FIFA, Ernesto Bronzetti, saja membantah soal rumor tersebut. Ernesto juga mengatakan bahwa CR7 belum menandatangani kontrak dengan Real Madrid.

Ronaldo memang belum terikat kontrak dengan Real Madrid. Akan tetapi, kabarnya, Ferguson mengizinkan penjualan Ronaldo ke Madrid. MU juga sudah menyetujui transfer Ronaldo senilai 80 juta pounds atau 94 juta euro (sekitar 1,3 triliun rupiah). Namun, transfer itu akan segera dilengkapi dan diumumkan secara resmi beberapa pekan lagi.
Read More...
Diposkan oleh MU Fans pada jam 23:54 3 komentar
Label: Bursa Transfer
11 June 2009
CR7 Tidak Bisa Ke Jakarta?

Cristiano Ronaldo (CR7) mungkin tidak akan bisa datang ke Jakarta bulan Juli nanti. Dia berencana menjalani operasi hernia karena mengalami cedera pangkal paha saat bermain untuk Portugal melawan Albania dalam duel kualifikasi Piala Dunia, Sabtu (6/6/09).

Seandainya CR7 menyanggupi rencana operasi, diperlukan waktu satu bulan baginya untuk memulihkan diri. Jika operasi berjalan lancar, mudah-mudahan dia bisa berlatih kembali awal Juli. Saat ini Ronaldo diperkenankan berlibur ke Madeira dan tidak diikutkan dalam duel persahabatan Portugal vs Estonia di Tallinn, Rabu (10/6) kemarin.
Read More...
Diposkan oleh MU Fans pada jam 02:56 7 komentar
Label: MU Tour Asia 2009 Indonesia
06 June 2009
Alnect Komputer: Netbook Advan Vanbook A1N70T + BONUS!!

Anda berminat untuk membeli Netbook bagus dan canggih serta harganya terjangkau? Anda bisa mendapatkan Netbook Advan Vanbook A1N70T ini di http://alnect.net/products.php?/1/3/143/264/Computer/Notebook/ADVAN/Netbook_Advan_Vanbook_A1N70T_+_BONUS!! dengan harga Rp 3.595.000 saja. Selain itu, anda juga bisa mendapatkan bonus langsung setiap pembelian produk ini.

Berat Netbook ini hanya 1,2 kg sehingga cukup mudah dibawa kemana pun anda menginginkannya. Netbook keluaran advan ini mengusung performa dari prosesor Atom keluaran Intel berarsitektur 45nm. Spesifikasinya anda bisa lihat juga disana.

Untuk anda sobat-sobat blogger, anda bisa mendapatkan Netbook dan hadiah-hadiah menarik lainnya secara gratis. Anda cukup me-rievew produk-produk yang tersedia di toko online Alnect Komputer. Ayo buruan, langsung aja daftarkan blog anda disini untuk ikut kontesnya atau bisa juga anda klik banner bergambar tiket di bawah untuk mendaftar. Gratis kok!
Read More...
Diposkan oleh MU Fans pada jam 02:41 37 komentar
Label: Kontes Blog
05 June 2009
Sponsor Utama MU Termahal

Manchester United mendapatkan sponsor utama yang baru. Kemarin (3/6/2009), MU menggandeng Aon Corp, sebuah lembaga finansial asal AS. Aon menjadi pengganti sponsor MU yang lama, AIG, perusahaan asuransi yang juga berasal dari AS.

Sebenarnya, MU masih terikat kontrak dengan AIG hingga musim 2009-2010 (Mei 2010). Tapi karena AIG kabarnya mengalami krisis finansial global, kerja sama keduanya putus di tengah jalan. Meski begitu, nama AIG masih tetap tercantum di kostum MU hingga musim depan. Aon akan tercantum di kostum MU mulai musim 2010-2011.
Read More...
Diposkan oleh MU Fans pada jam 01:51 3 komentar
Label: Liga Inggris
04 June 2009
Harga Tiket MU vs Indonesia Naik

Karena permintaan tiket semakin banyak, pihak penyelenggara terpaksa menaikkan harga tiket pertandingan MU vs Indonesia All Star di Jakarta. Di loket pemesanan tiket yang ada di pintu I Stadion Utama Gelora Bung Karno, tiket yang harganya Rp 400.000 naik menjadi Rp 650.000. Begitu juga dengan tiket yang diatas Rp 400.000 hingga Rp 3.500.000.

Kenaikan harga tiket itu bukan sekedar asal dinaikkan saja. Ternyata, dana tambahan yang ditetapkan panitia sebesar Rp 250.000 itu nantinya untuk membeli kostum kebesaran MU. Jadi, siapapun yang beli tiket pasti akan mendapatkan kostum MU.

Minggu, 31 Mei 2009

Budi "Anduk": "Jangankan Jadi Presiden, Ngurus Sendiri Aja Susah"
KOMPAS ENTERTAINMENT/EKO HENDRAWAN

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tiga kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sudah mengumumkan keikutsertaannya pada ajang pemilu capres dan cawapres Juli 2009 mendatang. Namun, bagi komedian dan presenter Budi Prihatin alias Budi Anduk, ia tetap saja bingung siapa sosok capres dan cawapres yang hendak dipilihnya.

"Saya masih bingung, keder," ujar host Untung Ada Budi, saat ditemui di studio antv, Cawang, Jakarta Timur kemarin.

Bukan apa-apa, kata Budi, ia memilih berhati-hati dalam memilih capres dan cawapres kali ini. Bagaimanapun pilihannya akan turut menentukan nasib negeri ini ke depan. "Lihat nanti saja, yang pasti saya pilih yang sesuai dengan saya. Inginnya yang baik, yang bisa mengaspirasikan rakyat, cuma siapa?" kata pria berparas Ambon ini.

Nama Budi belakangan menjadi sorotan terlebih ketika beredar sejumlah sepanduk di sejumlah daerah, terkait aksi penolakan terhadap cawapres Boediono, yang ditunjuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono, yang kembali menalonkan diri sebagai presiden untuk periode kedua kalinya.

Lantas, bagaimana kalau Anda yang jadi wakil presiden seperti tulisan yang ada di poster dan spanduk itu? "Saya enggak mau jadi presiden. Ngurus diri saya saja susah, apalagi jadi presiden yang ngurusin rakyat. Kita sudah ada jalurnya masing-masing," jawabnya enteng. (C9-09)

Jumat, 22 Mei 2009

SETADION SULTAN AGUNG

Profil

Stadion Baru Sultan Agung yang merupakan kandang club Persiba Bantul sudah selesai sekitar 80 %. Stadion yang dibangun mulai Maret 2007lalu kini sudah bisa dijadikan markas buat lascar Sultan Agung. Stadion ini kira-kira bisa menampung kurang lebih 40.000 Paserbumi. Stadion ini terletak di Jetis, Kabupaten . Pilihan lokasi ini saya rasa sangatlah tepat, karena lokasinya berada jauh dari kota Bantul sehingga akan menjadikan perekonomian di Kabupaten Bantul akan merata. Dengan dibangunnya stadion di daerah yang belum padat penduduk maupun infrastrukturnya ini akan memicu pembangunan-pembangunan infrastruktur lain di lokasi ini.

Persiba yang kini berlaga di divisi utama liga Indonesia sekarang sudah menjadi club yang mapan dan siap menebar ancaman bagi cub-club divisi utama lainnya. Persiba kini siap berlaga di divisi utama untuk mencari ranking sehingga bisa merumput di Super League Musim depan.

Rumput yang halus dan rata.

Rumput yang rata dan tidak bergelombang menjadi modal utama bagi standar internasional stadion, dan syarat ini sudah dipenuhi stadion Sultan Agung. Rumput yang kualitasnya tidak kalah dengan rumput sintetis yang biasa dipakai di stadion mancanegara menjadikan pemain yang nantinya berlaga di stadion ini menjadi nyaman dan bisa bermain dengan baik.

Sistem peresapan yang baik juga sudah diterapkan di stadion ini, sehingga musim hujan yang biasanya mengganggu pertandingan bisa teratasi.

Kekurangan

Stadion ini masih belum sepenuhnya selesai. Bagian VIP atau tribun oenonton belum dibangun sehingga pembagian kelas untuk penonton masih belum ada.

Pupus Peluang ke Semifinal Divisi Utama

Persiba, Pertandingan oleh Anak Gawang 21 May 2009

Harapan Persiba Bantul untuk lolos ke Semifinal Divisi Utama pupus, setelah dikandaskan PSPS Pekanbaru 1-3, Rabu (20/05) malam, dalam lanjutan Babak 8 Besar Divisi Utama Grup L Liga Esia 2009 di Stadion Gajayana Malang.

Meski mendapat dukungan dari Paserbumi yang datang ke Malang menggunakan 10 bus, gawang Persiba Bantul kebobolan di menit 8 oleh Emile Chana pemain asing PSPS. Kepemimpinan wasit yang tak tegas dan condong kepada lawan menuai protes dari pemain Persiba. Kedudukan 0-1 untuk PSPS bertahan hingga turun minum.

Babak kedua Persiba berkali-kali menekan pertahanan PSPS namun gagal membuahkan gol. Justru serangan balik lawan dua kali mengoyak jala gawang Arisoma. Menit 55 Ade Chandra Kirana menggadakan keunggulan PSPS. Emile Chana di menit 75 menambah lagi gol bagi PSPS. Sedangkan gol balasan Persiba Bantul dicetak Michael Ndubuisi.

Persiba masih menyisakan satu pertandingan melawan Persikabo Bogor, Sabtu (23/05), namun hasil pertandingan tersebut tidak menentukan lagi. Pemuncak klasemen ditempati Persema Malang dengan nilai 6, berikutnya PSPS dengan nilai 4, Persikabo dengan nilai 1 dan Persiba Bantul belum memetik poin sebagai juru kunci.

Stadion Sultan Agung Bantul

Stadion Sultan Agung — kandang Persiba Bantul — terletak di wilayah Pacar, Sewon, Bantul. Sebagian orang juga menyebutnya Stadion Pacar.

Stadion Sultan Agung diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X bertepatan saat acara pembukaan PORDA DIY IX-Bantul tanggal 24 Juni 2007. Meskipun baru diresmikan pada tahun 2007, stadion ini sudah digunakan untuk menggelar pertandingan sepakbola baik lokal Bantul maupun pertandingan Kompetisi Liga Indonesia sejak tahun 2005.

Pembangunan Stadion Sultan Agung dilakukan secara bertahap, pada tahun 2004 telah diselesaikan pembangunan lapangan dengan rumput berkualitas tinggi serta sebagian tribun terbuka sebelah timur.

Menjelang Kompetisi Divisi Utama 2008 pada bulan Juni telah diselesaikan pembangunan tribun terbuka yang melingkari 70% lapangan (utara, timur, selatan). Sementara, tribun sebelah barat lapangan belum direalisasikan pembangunannya.

Lokasi Stadion Sultan Agung, Bantul


Lihat lebih detail di Google Maps

PSS Bisa Tampil Dengan Pemain Lokal

17 May 2009

PSS Sleman bisa tampil dengan pemain-pemain lokal dalam Liga Utama musim mendatang, asal dipersiapkan sejak dini dan dapat mempertahankan 6 pemain lokal yang ada di PSS dalam Liga musim ini. Demikian dikatakan mantan pelatih PSS Maman Durachman, kemarin.
Menurutnya, ada 6 pemain yang siap pakai untuk Liga Utama mendatang yaitu Agus Purwoko, Agung Prasetya, Anang Hadi, Fahrudin, Basri Lohi dan Busari. Mereka masih muda-muda sehingga masih bisa ditingkatkan lagi kemampuannya. Sedang untuk pemain-pemain lokal lainnya juga mengalami peningkatan namun masih harus rajin berlatih untuk dapat bersaing menjadi pemain Liga Utama .
Selain itu di Sleman masih banyak pemain muda yang bisa ditingkatkan menjadi pemain Liga, seperti pemain-pemain U-23 tahun yang sudah menjalani latihan cukup lama untuk mengikuti Porprop namun tak jadi karena perubahan usia, banyak yang potensial.
Sedang para pemain senior seperti Kukuh Ardianto juga masih berminat memperkuat PSS dalam Liga Utama yang akan datang. Bagi PSS kini juga berhasil mencetak pemain yang mirip dengan Slamet Nurcahyo yaitu Anang Hadi.(Tim KR)-e

Klub Liga Super Dan Divisi Utama Incar Sleman

15 May 2009

PSMS Medan dan Produta Bandung mengincar Stadion Maguwoharjo, Sleman, sebagai home base dalam kompetisi Liga Super dan Liga Utama PSSI mendatang. Pertimbangannya, antara lain kondisi Stadion Maguwoharjo yang cukup representatif dan mudah dijangkau.
Panpel PSS Haris Sutarto saat ditemui di kantornya BPKKD Sleman, Kamis (14/5) mengatakan, saat ini setidaknya ada 3 klub lain yang telah melakukan pendekatan dengan PSS. Selain PSMS dan Produta, PSIS Semarang juga telah menanyakan masalah tersebut bila di Jateng tetap sulit mendapatkan izin pertandingan. Dua klub lain asal Jateng yang telah menanyakan adalah Persiku Kudus dan PPSM Magelang. Untuk PPSM, sebelum Stadion Abu Bakrin selesai dipugar, ingin menggunakan Stadion Tridadi, Sleman, karena dekat dan satu arah dari Magelang sehingga mudah dijangkau penonton dari klub Macan Tidar tersebut.
Tapi itu nantinya masih akan dibahas dengan pihak pengelola dan PSS, karena tak mungkin semua klub itu bisa menggunakan stadion yang sama dalam satu musim kompetisi. Stadion Maguwoharjo sendiri sebetulnya belum sempurna, karena masih memerlukan pemasangan lampu dan beberapa sarana penunjang lain agar memenuhi syarat untuk pertandingan Liga Super.
Sedang PSS merencanakan membangun mess di kompleks stadion tersebut dan beberapa sarana penunjang lain, agar stadion menjadi sarana olahraga yang memadahi. PSS juga akan menggunakan Stadion Maguwo untuk home base dalam kompetisi mandatang. Idealnya stadion itu hanya dipakai dua klub, PSS dan satu tim lain. Sedang Stadion Tridadi bila dipaksakan juga bisa untuk dua klub Liga Utama secara bergantian.(KR)

PASTIKAN NAMA ANDA ADA DALAM DPT PILPRES SEBELUM 20 APRIL

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum memberi batas waktu hingga 20 April 2009 kepada warga masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pemilihan presiden 2009 namun belum terdaftar. Data baru tersebut akan ditambahkan ke dalam DPS (daftar pemilih sementara) pilpres 2009 yang akan diumumkan melalui kelurahan dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di seluruh Indonesia.

"Masyarakat atau petugas KPPS dapat mendaftarkan warga sebelum 20 April agar bisa tercatat dalam DPT untuk pilpres," kata anggota KPU Andi Nurpati kepada wartawan di Jakarta, Jumat (10/4) malam.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Program Pilpres, maka proses perbaikan DPS pilpres hasil tanggapan masyarakat berlangsung tanggal 8-20 April 2009. DPS pilpres tersebut akan diambil dari DPT pemilu legislatif yang telah berlangsung 9 April lalu.

Selanjutnya, data tersebut akan direkapitulasi di tingkat kabupaten/kota dan ditetapkan sebagai DPT pilpres pada 25-28 April. Tahapan selanjutnya adalah rekapitulasi DPT di tingkat provinsi pada 1-5 Mei dan penetapan DPT di tingkat nasional pada 6-13 Mei.

Pilpres 2009 itu sendiri akan berlangsung pada 8 Juli 2009 dan bila ada putaran kedua akan dilaksanakan pada 8 September 2009. "Pada pilpres putaran kedua tidak ada lagi perbaikan DPT," kata Andi.

Jumat, 01 Mei 2009

Seputar Sepakbola Nasional
INDONESIA BIDIK TUAN RUMAH PIALA DUNIA 2022
Rabu, 28 Januari 2009 pukul 23:54:18 WIB
Nugraha Besoes, inginkan PD 2022 di Indonesia
Nugraha Besoes, inginkan PD 2022 di Indonesia
Foto: BOLA/Arief Bagus
Jakarta, BOLASportsLine Sebuah berita mengejutkan dikeluarkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Tidak ingin ketinggalan dengan negara lain dalam mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia. PSSI akhirnya bergerak dengan mengajukan nama Indonesia sebagai salah saru kandidat host pesta sepakbola dunia itu.

Rencana PSSI itu tidak main-main. Kabarnya proposal pengajukan diri Indonesia untuk tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022 telah diterima oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Proposal Indonesia bersamaan dengan enam negara lainnya sebelum batas aklhir pada Senin depan.

FIFA juga telah menerima proposal dari Inggris, Jepang, Qatar, Rusia dan tuan rumah bersama Spanyol/Portugal. Sementara itu Australia, Cina, Meksiko ditambah Belanda/Belgia rencananya juga akan mengajukan diri sebelum batas waktu terakhir.

Jika gagal memebus pencalona diri sebgai tuan tumah PD 2018. PSSI akan menatap pencalonan yang lebih pontensial pada PD 2022. Dengan melihat tenggat waktu yang cukup lama maka setidaknya PSSI bisa mempersipkan diri sebaik mungkin guna maju dengan proposal baru yang lebih serius.

"Kita akan melihat rencana ini dalam 13 tahun kedepan. Jadi kenapa kami tidak berani untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah," kata Sekretaris Umum PSSI, Nugraha Besoes usai pertandingan Pra-Piala Asia 2011 antara Indonesia melawan Australia, Rabu (28/1).

Peluang Indonesia untuk mengelar Piala Dunia 2022 cukup terbuka. Dengan adanya peraturan baru FIFA pada tahun 2007 yang tidak memperbolehkan Piala Dunia diadakan di benua yang sama dalam delapan tahun terakhir.

Jika menconba untuk berhitung, Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah di tahun 2010 kemudian Brasil empat tahun kemudian. Jika Inggris, Rusia, Spanyol/Portugal dan Belanda/Belgia terpilih sebagai host PD 2014 maka giliran negara Asia berpeluang untuk menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 2022.

Indonesia akan bersaing ketat dengan Jepang dan Australia yang juga sangat serius untuk mencalonkan diri. FIFA baru akan mengumumkan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 pada bulan Desember 2010 mendatang.

Eky Rieuwpassa

Jumat, 20 Maret 2009

SEJARAH SINGKAT PERJALANAN TEAM HIJAU PSS MENUJU SEPAKBOLA NASIONAL

SUDAH lama dan berpanjang lebar orang membicarakan bagaimana sebuah permainan sepakbola bisa baik, berkualitas tinggi. Bahkan, dalam konteks nasional, Indonesia pernah kebingungan mencari jawaban itu. Berbagai pelatih atau instruktur didatangkan dari Brasil, Jerman, Belanda dan sebagainya. Namun, toh sepakbola Indonesia tak pernah memuaskan, bahkan tekesan mengalami kemunduran.

Dari pengalaman upaya Tim Nasional Indonesia untuk membangun sebuah permainan sepakbola yang baik itu, sebenarnya ada kesimpulan yang bisa diambil. Kesimpulan itu adalah, selama ini Indonesia hanya mencoba mengkarbit kemampuan sepakbolanya dengan mendatangkan pelatih berkelas dari luar negeri. Indonesia tidak pernah membangun kultur atau budaya sepakbola secara baik. Dengan kata lain, upaya PSSI selama ini lebih membuat produk instan daripada membangun kultur dimaksud.

Pelatih berkualitas, teori dan teknik sebenarnya bukan barang sulit untuk dimiliki. Elemen-elemen itu ada dalam textbook, atau bahkan sudah di luar kepala seiring dengan meluasnya popularitas sepakbola. Indonesia termasuk gudangnya komentator. Bahkan, seorang abang becak pun bisa berbicara tentang sepakbola secara teoritis dan analitis.

Sebab itu, seperti halnya sebuah kehidupan, sepakbola membutuhkan kultur. Artinya, sepakbola harus menjadi kebiasaan atau tradisi yang melibatkan daya upaya, hasrat jiwa, interaksi berbagai unsur dan berproses secara wajar dan jujur, bertahap dan hidup.

Untuk membangun kultur sepakbola itu, jawaban terbaik adalah membangun kompetisi yang baik pula. Lewat kompetisi, tradisi sepakbola lengkap dengan segala elemennya akan berproses dan berkembang ke arah yang lebih baik. Akan lebih baik lagi kompetisi itu terbangun sejak pelakunya masih kecil, tanpa rekayasa dan manipulasi. Pada gilirannya, tradisi itu akan melahirkan sebuah permainan indah dan berkualitas, serta memiliki bentuk dan ciri khasnya tersendiri. Itu sebabnya, kenapa sepakbola Brasil, Belanda, Inggris, Jerman dan Italia tidak hanya berkualitas, tapi juga punya gaya khasnya sendiri- sendiri.

Dalam konteks kecil dan lokal, Persatuan Sepakbola Sleman (PSS), sadar atau tidak, sebenarnya telah membangun sebuah kultur sepakbolanya melalui kompetisi lokal yang rutin, disiplin dan bergairah. Berdiri tahun 1976, PSS termasuk perserikatan yang muda jika dibandingkan dengan PSIM Yogyakarta, Persis Solo, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, PSMS Medan, Persija dan lainnya.

Namun, meski muda, PSS mampu membangun kompetisi sepakbola secara disiplin, rutin dan ketat sejak pertengahan tahun 1980-an. Kompetisi itu tak bernah terhenti sampai saat ini. Sebuah konsistensi yang luar biasa. Bahkan, kompetisi lokal PSS kini dinilai terbaik dan paling konsisten di Indonesia. Apalagi, kompetisi yang dijalankan melibatkan semua divisi, baik divisi utama, divisi I maupun divisi II. Bahkan, pernah PSS juga menggelar kompetisi divisi IIA.

Maka, tak pelak lagi, PSS kemudian memiliki sebuah kultur sepakbola yang baik. Minimal, di Sleman telah terbangun sebuah tradisi sepakbola yang meluas dan mengakar dari segala kelas. Pada gilirannya, tak menutup kemungkinan jika suatu saat PSS mampu menyuguhkan permainan fenomenal dan khas.

Ini prestasi luar biasa bagi sebuah kota kecil yang berada di bawah bayang-bayang Yogyakarta ini. Di Sleman tak ada sponsor besar, atau perusahaan-perusahaan raksasa yang bisa dimanfaatkan donasinya untuk mengembangkan sepakbola. Kompetisi itu lebih berawal dari kecintaan sepakbola, tekad, hasrat, motivasi dan kemauan yang tinggi. Semangat seluruh unsur #penonton, pemain, pelatih, pengurus dan pembina #terlihat begitu tinggi.

Meski belum optimal, PSS akhirnya menuai hasil dari tradisi sepakbola mereka. Setidaknya, PSS sudah melahirkan pemain nasional Seto Nurdiantoro. Sebuah prestasi langka bagi DIY. Terakhir, pemain nasional dari DIY adalah kiper Siswadi Gancis. Itupun ia menjadi cadangan Hermansyah. Yang lebih memuaskan, pada kompetisi tahun 1999/2000, PSS berhasil masuk jajaran elit Divisi Utama Liga Indonesia (LI).

Perjalanan PSS yang membanggakan itu bukan hal yang mudah. Meski lambat, perjalanan itu terlihat mantap dan meyakinkan. Sebelumnya, pada kompetisi tahun 1990-an, PSS masih berada di Divisi II. Tapi, secara perlahan PSS bergerak dengan mantap. Pada kompetisi tahun 1995/96, tim ini berhasil masuk Divisi I, setelah melewati perjuangan berat di kompetisi-kompetisi sebelumnya.

Dengan kata lain, PSS mengorbit di Divisi Utama LI bukan karena karbitan. Ia melewatinya dengan proses panjang. Kasus PSS menjadi contoh betapa sebuah kulturisasi sepakbola akan lebih menghasilkan prestasi yang mantap daripada produk instan yang mengandalkan ketebalan duit.

Dan memang benar, setelah bertanding di kompetisi Divisi Utama, PSS bukanlah pendatang baru yang mudah dijadikan bulan- bulanan oleh tim-tim elit. Padahal, di Divisi Utama, PSS tetap menyertakan pemain produk kompetisi lokalnya. Mereka adalah M Iksan, Slamet Riyadi, Anshori, Fajar Listiantoro dan M Muslih. Bahkan, M Ikhsan, Slamet Riyadi dan Anshori merupakan pemain berpengaruh dalam tim.

Pada penampilan perdananya, PSS langsung mengagetkan insan sepakbola Indonesia. Di luar dugaan, PSS menundukkan tim elit bergelimang uang, Pelita Solo 2-1.

Bahkan, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono sendiri yang saat itu berada di Brunei Darussalam dalam rangka promosi wisata juga kaget. Kepada Bupati Sleman Ibnu Subianto yang mengikutinya, Sri Sultan mengatakan, "Ing atase cah Sleman sing ireng-ireng biso ngalahke Pelita." Artinya, anak-anak Sleman yang hitam-hitam itu (analog orang desa) kok bisa mengalahkan tim elit Pelita Solo.

Saat itu, Ibnu Subianto menjawab, "Biar hitam nggak apa- apa tho pak, karena bupatinya juga hitam." Ini sebuah gambaran betapa prestasi PSS memang mengagetkan. Bahkan, gubernur sendiri kaget oleh prestasi anak-anaknya. Akan lebih mengagetkan lagi, jika Sri Sultan tahu proses pertandingan itu. Sebelum menang, PSS sempat ketinggalan 0-1 lebih dulu. Hasil ini menunjukkan betapa permainan PSS memiliki kemampuan dan semangat tinggi, sehingga tak minder oleh tim elit dan tak putus asa hanya karena ketinggalan. Berikutnya, tim cukup tua Gelora Dewata menjadi korbannya. Bahkan, di klasemen sementara, PSS sempat bertengger di urutan pertama.

Ketika tampil di kandang lawan, Malang United dan Barito Putra, PSS juga tak bermain cengeng. Bahkan, meski akhirnya kalah, PSS membuat tuan rumah selalu was-was. Sehingga, kekalahan itu tetap menjadi catatan mengesankan. Maka, tak heran debut PSS itu kemudian menjadi perhatian banyak orang. Hanya dalam sekejap, PSS sudah menjadi tim yang ditakuti, meski tanpa bintang.

Pembinaan sepakbola ala PSS ini akan lebih tahan banting. Sebab itu, terlalu berlebihan jika menilai PSS bakal numpang lewat di Divisi Utama.

Dengan memiliki tradisi sepakbola yang mantap dan mapan, tak menutup kemungkinan jika PSS akan memiliki kualitas sepakbola yang tinggi. Bahkan, bukan hal mustahil jika suatu saat PSS bisa juara LI.

Apa yang terjadi di Sleman sebenarnya mirip dengan yang terjadi di Bandung dengan Persib-nya dan di Surabaya dengan Persebaya-nya. Di kedua kota itu, kompetisi lokal juga berjalan dengan baik, bahkan sepakbola antarkampung (tarkam) pun kelewat banyak. Maka tak heran jika sepakbola di Bandung dan Surabaya sangat tangguh dan memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, jika tradisi sepakbola di Sleman bisa dipertahankan bahkan dikembangkan, tak menutup kemungkinan PSS akan memiliki nama besar seperti halnya Persib atau Persebaya. Semoga!
Liga Indonesia 2008
4
-
0

Stadion Maguwoharjo
Sleman
13 Mar 2009, 15:30 WIB
VS
NEXT MATCH!!

Stadion Mandala Krida Yogyakarta
12 Apr 2009
15:30 WIB



Tahukah Anda rekor gol memasukan dan kemasukan yang telah dicatat oleh PSS Sleman.

[ Lihat Jawaban ]
Latest
View All
Add Yours

pss

gemboel (2009-03-21 09:00:37)

Pie dap kabare?? ayo dap pss di gawe menang...kalahke psim jancuk&soloCUK... oke dap salam dari slemania sentolo
Jadwal Pertandingan
Klasemen
12 04/09
T
PSIM Yogyakarta
16 04/09
T
Persiba Bantul
28 04/09
T
Persebaya Surabaya
02 05/09
T
Perseman Manokwari

Jadwal Selengkapnya


Co



Sejarah Kota Jogja

 


Berdirinya Kota Yogyakarta berawal dari adanya Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755 yang ditandatangani Kompeni Belanda di bawah tanda tangan Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel. Isi Perjanjian Gianti : Negara Mataram dibagi dua : Setengah masih menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak Pangeran Mangkubumi. Dalam perjanjian itu pula Pengeran Mangkubumi diakui menjadi Raja atas setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa dengan Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Adapun daerah-daerah yang menjadi kekuasaannya adalah Mataram (Yogyakarta), Pojong, Sukowati, Bagelen, Kedu, Bumigede dan ditambah daerah mancanegara yaitu; Madiun, Magetan, Cirebon, Separuh Pacitan, Kartosuro, Kalangbret, Tulungagung, Mojokerto, Bojonegoro, Ngawen, Sela, Kuwu, Wonosari, Grobogan.


Setelah selesai Perjanjian Pembagian Daerah itu, Pengeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I segera menetapkan bahwa Daerah Mataram yang ada di dalam kekuasaannya itu diberi nama Ngayogyakarta Hadiningrat dan beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta). Ketetapan ini diumumkan pada tanggal 13 Maret 1755.

Tempat yang dipilih menjadi ibukota dan pusat pemerintahan ini ialah Hutan yang disebut Beringin, dimana telah ada sebuah desa kecil bernama Pachetokan, sedang disana terdapat suatu pesanggrahan dinamai Garjitowati, yang dibuat oleh Susuhunan Paku Buwono II dulu dan namanya kemudian diubah menjadi Ayodya. Setelah penetapan tersebut diatas diumumkan, Sultan Hamengku Buwono segera memerintahkan kepada rakyat membabad hutan tadi untuk didirikan Kraton.

Sebelum Kraton itu jadi, Sultan Hamengku Buwono I berkenan menempati pasanggrahan Ambarketawang daerah Gamping, yang tengah dikerjakan juga. Menempatinya pesanggrahan tersebut resminya pada tanggal 9 Oktober 1755. Dari tempat inilah beliau selalu mengawasi dan mengatur pembangunan kraton yang sedang dikerjakan.

Setahun kemudian Sultan Hamengku Buwono I berkenan memasuki Istana Baru sebagai peresmiannya. Dengan demikian berdirilah Kota Yogyakarta atau dengan nama utuhnya ialah Negari Ngayogyakarta Hadiningrat. Pesanggrahan Ambarketawang ditinggalkan oleh Sultan Hamengku Buwono untuk berpindah menetap di Kraton yang baru. Peresmian mana terjadi Tanggal 7 Oktober 1756

Kota Yogyakarta dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di Hutan Beringin, suatu kawasan diantara sungai Winongo dan sungai Code dimana lokasi tersebut nampak strategi menurut segi pertahanan keamanan pada waktu itu
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII menerima piagam pengangkatan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DIY dari Presiden RI, selanjutnya pada tanggal 5 September 1945 beliau mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia menurut pasal 18 UUD 1945. Dan pada tanggal 30 Oktober 1945, beliau mengeluarkan amanat kedua yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama-sama Badan Pekerja Komite Nasional

Meskipun Kota Yogyakarta baik yang menjadi bagian dari Kesultanan maupun yang menjadi bagian dari Pakualaman telah dapat membentuk suatu DPR Kota dan Dewan Pemerintahan Kota yang dipimpin oleh kedua Bupati Kota Kasultanan dan Pakualaman, tetapi Kota Yogyakarta belum menjadi Kota Praja atau Kota Otonom, sebab kekuasaan otonomi yang meliputi berbagai bidang pemerintahan massih tetap berada di tangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan dan Pakualaman baru menjadi Kota Praja atau Kota Otonomi dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1947, dalam pasal I menyatakan bahwa Kabupaten Kota Yogyakarta yang meliputi wilayah Kasultanan dan Pakualaman serta beberapa daerah dari Kabupaten Bantul yang sekarang menjadi Kecamatan Kotagede dan Umbulharjo ditetapkan sebagai daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Daerah tersebut dinamakan Haminte Kota Yogyakaarta.
Untuk melaksanakan otonomi tersebut Walikota pertama yang dijabat oleh Ir.Moh Enoh mengalami kesulitan karena wilayah tersebut masih merupakan bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan statusnya belum dilepas. Hal itu semakin nyata dengan adanya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, di mana Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Tingkat I dan Kotapraja Yogyakarta sebagai Tingkat II yang menjadi bagian Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selanjutnya Walikota kedua dijabat oleh Mr.Soedarisman Poerwokusumo yang kedudukannya juga sebagai Badan Pemerintah Harian serta merangkap menjadi Pimpinan Legislatif yang pada waktu itu bernama DPR-GR dengan anggota 25 orang. DPRD Kota Yogyakarta baru dibentuk pada tanggal 5 Mei 1958 dengan anggota 20 orang sebagai hasil Pemilu 1955.
Dengan kembali ke UUD 1945 melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 diganti dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, tugas Kepala Daerah dan DPRD dipisahkan dan dibentuk Wakil Kepala Daerah dan badan Pemerintah Harian serta sebutan Kota Praja diganti Kotamadya Yogyakarta.

Atas dasar Tap MPRS Nomor XXI/MPRS/1966 dikeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah. Berdasarkan Undang-undang tersebut, DIY merupakan Propinsi dan juga Daerah Tingkat I yang dipimpin oleh Kepala Daerah dengan sebutan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengankatan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lainnya, khususnya bagi beliiau Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Sedangkan Kotamadya Yogyakarta merupakan daerah Tingkat II yang dipimpin oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II dimana terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengangkatan bagi kepala Daerah Tingkat II seperti yang lain.

Seiring dengan bergulirnya era reformasi, tuntutan untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah secara otonom semakin mengemuka, maka keluarlah Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur kewenangan Daerah menyelenggarakan otonomi daerah secara luas,nyata dan bertanggung jawab. Sesuai UU ini maka sebutan untuk Kotamadya Dati II Yogyakarta diubah menjadi Kota Yogyakarta sedangkan untuk pemerintahannya disebut denan Pemerintahan Kota Yogyakarta dengan Walikota Yogyakarta sebagai Kepala Daerahnya.

Sumber: jogja.go.id

This entry was posted on Friday, October 7th, 2005 at 2:42 pm and is

Jumat, 13 Maret 2009

Lima Abad Kraton Kanoman



Reporter : AHAMD BAEHAQI
Kameramen: NYOMAN IFROZIN
Editor : WAHYU INDRARUKMANA


Segmen I

indosiar.com - Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad di setiap daerah di indonesia berbeda - beda sesuai dengan tradisi. Di Kraton Kanoman - Cirebon - Jawa Barat, ada tradisi unik merayakan mauled, konon sejak lima abad lalu, ketika Sunan Gunung Jati menyebarkan ajaran agama Islam.

Perayaan ini juga menjadi perlambang kebesaraan Kraton ini di Masa lalu. Kebesaran Islam di Jawa Barat tidak lepas dari Cirebon - kota yang berada di pesisir pantai utara. Kebesaran Islam Masih terasa ketika kita meMasuki kota yang berpenduduk sekitar tiga Ratus jiwa ini.

Sunan Gunung jadilah orang yang bertanggung Jawab menyebarkan agam Islam di Jawa Barat, sehingga berbicara tentang Cirebon tidak akan lepas dari sosok dia. Setiap hari ribuan orang berziarah ke makamnya yang berusia enam abad. Mereka yakin, ruh-nya tetap memberikan berkah.

Sunan Gunung Jati juga meninggalkan jejak -nya yang hingga kini Masih berdiri tegak, jejak itu bernama Kraton Kanoman. Barangkali sebagian besar orang tidak menyadari, bahwa bangunan ini dahulu sangat berpengaruh dan berkuasa.

Namun jaman telah mengubah Kraton yang kini tenggelam dalam hiruk pikuk kota dan pasar yang semrawut. Di Kraton ini tinggal sultan ke dua belas yang bernama raja Muhammad Emiruddin berserta keluarga dan abdi dalem, atau pembantu setia.

Sang Ratu, bernama Arimbi Nurtina, istri dari raja Muhammad Emiruddin menerima kami dengan baik. Ia sangat dihormati, karena Masih keturunan Sunan Gunung Jati.

Kraton adalah komplek luas, yang terdiri dua puluh tujuh bangunan kuno. salah satunya saung yang bernama bangsal witana yang merupakan cikal bakal Kraton yang luas hampri lima kali lapangan sepak bola ini.

Di bangsal ini, dua anak raja Pajajaran, Prabu Siliwangi Ratu Mas Rarasantang dan pangeran Cakra Buwana belajar agama Islam. Dari Ratu Mas Rarasantang ini lahirlah Sunan Gunung Jati yang kemudian membangun Kraton dan menjadikannya pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.

Sebagian barang - barang yang digunakan sang Sunan Masih ada, seperti dua kereta bernama Paksi Naga Liman dan Jempana yang Masih terawat baik dan tersimpan di museum. Bentuknya burok, yakni hewan yang dikendarai Nabi Muhammad ketika ia Isra Mi'raj.

Tidak jauh dari kereta, terdapat bangsal Jinem, atau Pendopo untuk Menerima tamu, penobatan sultan dan pemberian restu sebuah acara seperti Maulid Nabi. Dan dibagian tengah Kraton terdapat komplek bangunan bangunan bernama Siti Hinggil.

Ada tiga pintu Masuk kedalam bangunan ini. Di sinilah raja biasa menyaksikan acara-acara tertentu yang resmi. Dan pementasan gamelan pusaka dilakukan di tempat ini atau bangsal selatan, seperti pada perayaan Maulid nanti.

Maulid memang menjadi hari istimewa, karena banyak bagian - bagian di Kraton yang tertutup rapat, terbuka untuk umum. seperti pintu besar yang bernama Lawang Siblawong. Dan dalam ritual Panjang Jimat nanti, pintu ini akan menjadi jalan menuju keselamatan, yakni Masjid Agung Kraton Kanoman.

Segmen II

Dua hari menjelang perayaan Maulid, keluarga keraton Kanoman semakin sibuk. Maulid adalah hajatan besar setiap tahun yang melibatkan banyak orang, termasuk masyarakat umum di luar keratin. Sehingga makanan pun disediakan dalam jumlah besar.

Mereka memotong dua ekor kerbau. Dagingnya untuk hidangan para tamu dan bagian kepala, mereka tanam di dua penjuru gerbang keratin. Setiap Maulid, keluarga dan kerabat Kraton juga harus mencuci benda - benda pusaka yang usianya ratusan tahun.

Benda-benda ini dihadiahkan dinasti Ming kepada permasuri kesultanan Cirebon sekitar abad ke lima belas. Sebagian adalah alat kecantikan untuk wanita yang bentuknya mirip jantung dan hati.

Kaum wanita yang boleh mencucinya, itupun hanya mereka yang sedang tidak datang bulan. Kaum pria, tugas mengambil air dari sumur yang jumlahnya ada tujuh di sekitar Kraton.

Mereka menghormati benda-benda yang usianya lebih tua dari mereka ini. Sehingga tidak satupun dari mereka ada yang bercakap-cakap atau bercanda. Maulid benar-benar membuat Kraton Cirebon lebih hidup, baik siang maupun malam. Ini sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu.

Mereka memasak dua jenis makanan. Untuk ritual dan warga biasa. Juru masak ritual menggunakan sepuluh wajan besar untuk memasak nasi kuning. Mereka memasaknya dengan hati - hati dan sabar, karena nasi ini adalah lambang berkah.

Sebaliknya, kelompok pemasak ini memasak makanan yang akan dibagikan kepada warga. Ribuan warga berjubel memenuhi keraton ini. Mereka berdatangan dari berbagai daerah di Jawa dan wilayah lain di Indonesia. Sebagian ada yang sudah berhari - hari di dengan bekal seadanya.

Mereka masih mengormati keraton Cirebon. Karena Sunan Gunung Jati salah satu Wali Songo, menyebarkan agama Islam di Jawa dari keraton ini.


Sebagian lagi percaya dengan mitos - mitos dan berharap berkah dari Kraton. Seperti mandi di sumur ini misalnya. Air -nya mereka percaya akan memberikan berkah.

Sebagian datang bersama keluarga. Seperti ibu ini yang datang dari Kroya - Jakarta bersama keluarganya. Ia ingin menjadi TKW..., jadi tidak ada salahnya mandi di tempat ini.

Malam harinya..., suara gamelan mengalun dan mereka memainkannya hanya lima kali dalam semalam. Ketika subuh hingga waktunya sholat isa. Kaum wanita - nya mempersiapkan mungkus Shalawat, bungkusan daun pisang yang berisi uang logam dan diikat tali bamboo.

Bungkusan ini akan dibagikan kepada masyarakat ketika perayaan maulid tiba. Siapa yang mendapatkan paling banyak, akan banyak pula berkahnya. Esoknya dimulai Panjang Jimat, yakni arak-arakan yang membawa semua benda pusaka. Prosesi inilah yang menjadi inti perayaan Maulid.

Segmen III

Suasana di keraton seolah berubah menjadi pasar rakyat. Namun tetapi menarik, melihat bagaimana warga dan kekuasaan yang dahulunya berpengaruh melebur. Ada gula ..ada semut, pepatah yang tepat untuk para pedagang yang menggelar lapaknya di sini.

Termasuk pedagang nasi jamblang, makanan khas Cirebon yang biasa membuka tenda di pinggiran jalan. Tidak berlebihan mengatakan bahwa rakyat sebagian besar masih menghormati keraton Kanoman.

Tradisi Maulid ini menjadi kesempatan emas untuk bertemu dengan raja kharismatik ini, yakni sultan kedua belas, Raja Muhammad Emiruddin, yang naik tahta 2003.

Ia memimpin keraton yang pada abad kelima belas sangat disegani dan berpengaruh di Jawa Barat. Dari rakyat untuk sultan. Begitu sebaliknya, adalah bentuk kepedulian sebagian rakyat Cirebon. Kepedulian itu justru yang membuat Keraton Kanoman Cirebon hingga kini masih tetap bertahan.

Kaum wanita sibuk membuat wewangian dari aneka macam bunga yang harum yang akan mereka taburkan di setiap piring besar saat arak-arakan panjang jimat. Sementara keluarga dan abdi dalem akan bersiap - siap membawa benda pusaka dan makanan ke sultan untuk meminta restu. Menarik..., peringatan ini seolah menghadirkan kembali kejayaan keraton ini pada masa lampau.

Sultan kemudian memberikan restu untuk memulai prosesi panjang jimat. Panjang jimat merupakan puncak peringatan Maulid nabi. Perpaduan Islam dan tradisi setempat sangat terasa.

Prosesi bergerak dari keraton menuju masjid agung peninggalan Sunan Gunung Jati lima abad yang lalu dan berlangsung dengan khidmat. Semua warga berhenti melakukan kegiatannya. Prosesi berakhir di tempat ini.

Patih dan semua sesepuh membacakan kitab barjanji yang berisi sejarah nabi agar masyarakat mau mencontoh kebajikan yang dilakukan nabi semasa hidupnya. Masyarakat diluar setia menunggunya hingga larut malam dengan harapan kebagian makanan sesaji atau uang kepingan.

Peringatan Maulid berakhir. Entah sudah yang keberapa kalinya. Keraton Kanoman sudah menggelar tradisi ini semenjak Sunan pertama kali menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat sekitar lima ratus tahun yang lalu.

Tradisi ini menjadi saksi dari sejarah yang panjang sebuah kerajaan disegani dan sangat berpengaruh pada waktu itu. Oleh karena itu keraton harus tetap bertahan, kendati tidak mudah di jaman yang berubah begitu cepat.(Her)


Grebeg Kraton Jogja

Sejarah
Sejarah grebeg tidak dapat dilepaskan dengan sejarah Wali Sanga. Salah satu metode penyebaran agama islam pada waktu itu adalah dengan pendekatan budaya. Metode ini dipakai karena pada saat itu budaya dan seni bekembang dengan baik. Melalui metode ini, islam disebarkan dengan memasukan berbagai ajaran islam dengan asimilasi dan akulturasi. salah satu wali yang sangat berpengaruh saat itu yaitu Sunan Kalijaga. Wali ini menyebarkan islam dengan cara mengumpulkan masyarakat dan membunyikan gamelan yang ditaruh di halaman Masjid Besar.

Gunungan Grebeg

Setelah masyarakat berduyun-duyun menontonnya, Sunan Kalijaga berdakwah untuk mengemukakan keutamaan ajaran agama Islam. Di sinilah lantas muncul istilah sekaten. Sekaten berasal dari bahasa Arab Syahadatain yang mengandung dua makna kalimat. Pertama, bersaksi bahwa tak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah. Kedua, bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Karena susah mengucapkan, akhirnya kata itu menjadi sekaten. Tradisi penyelenggaraan perayaan sekaten itu lantas berlanjut pada masa Kerajaan Mataram pertama di bawah pemerintahan Panembahan Senopati. Dan kini sekaten menjadi suatu tradisi di Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Hal tersebut sesuai dengan salah satu kewajiban seorang Sultan yaitu Sayidin Panata Gama, yaitu pemimpin agama yang berkewajiban menyebarkan agama islam.Gamelan yang dibunyikan untuk menarik perhatian itu, dalam perayaan sekaten di Yogyakarta ada dua perangkat, yakni Kanjeng Kiai Gunturmadu dan Kangjeng Kiai Nogowilogo. Dua perangkat gamelan itu berada di halaman Masjid Gede Kraton Yogyakarta. Kedua gamelan ini ditarik kembali ke kraton ketika malam sebelum upacara grebeg dimulai pada keesokan harinya.

Komunikasi Raja-Rakyat (Manunggaling Kawulo -Gusti)

Prosesi rebutan gunungan atau yang dikenal sebagai grebeg ini diawali dengan arak-arakan prajurit kraton mengelilingi Kraton Yogyakarta. Setelah itu, barulah gunungan dikeluarkan untuk dibawa ke Masjid Gede yang terletak di alun-alun utara. Prosesi iring-iringan ini didahului oleh prajurit Bugis yang lantas disusul para abdi dalem sipat bupati, dan baru Kagungan Dalem Pareden (gunungan) yang terdiri dari enam gunungan. Keenam gunungan itu meliputi 2 buah gunungan lanang, 1 gunungan wadon, 1 gunungan gepak, 1 gunungan darat, serta 1 gunungan pawuhan. Semua gunungan itu dipenuhi oleh hasil pertanian seperti kacang panjang dan jagung. Dalam prosesi arak-arakan ini salah satu gunungan lanang dibawa menuju Paku Alaman dan kemudian dibawa ke lapangan Sewandanan untuk diperebutkan pula. Ketika dibawa ke Paku Alaman, gunungan lanang ini dikawal lima ekor gajah. Rebutan gunungan atau upacara grebeg ini diartikan merupakan simbol komunikasi kultural antara raja dan rakyatnya. Bahwa raja bisa sangat dekat dan memperhatikan rakyatnya (kawulo-nya). Ini ditandai dengan sang raja memberikan sejumlah hasil pertanian untuk rakyatnya. Sebetulnya, dalam tradisi perayaan sekaten ini tak hanya gunungan dan udhik-udhik yang sarat dengan berkah. Namun muncul pula ndok abang (telur yang diwarnai merah) serta kinang. Telur merah ini dipercaya sebagai penolak bala, sedangkan kinang jika dikunyah pas ketika gamelan berbunyi, dipercaya mampu membuat orang awet muda.

Grebeg di Kraton Yogyakarta dilaksanakan selama 1 tahun jawa menjadi tiga yaitu: Grebeg Mulud pada 12 Mulud bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Grebeg Syawal yang diselenggarakan pada tanggal 1 bulan Syawal sebagai ungkapan terima kasih masyarakat kepada Tuhan, dengan telah berhasil diselesaikannya ibadah puasa selama satu bulan penuh dibulan Suci Ramadhan, dan Grebeg Besar yang diselenggarakan pada tanggal 10 bulan Besar, berkaitan dengan peringatan Hari Raya Qurban - Idhul Adha. (nug: dari berbagaiu sumber)

Rabu, 11 Maret 2009

Rabu, 04 Maret 2009

Saparan Bekakak Gamping

Saparan Bekakak Gamping

Ambarketawang, Gamping, Sleman INDONESIA

Upacara bekakak di Gunung Gamping. Upacara bekakak disebut juga Saparan. Disebut saparan sebab pelaksanaan upacara tadi harus jatuh atau berkaitan dengan bulan sapar. Upacara ini diadakan atas perintah P. Mangkubumi. Mengenai kata saparan berasal dari kata sapar dan berakhiran an. Kata sapar identik dengan ucapan Arab Syafar yang berarti bulan Arab yang kedua. Jadi Saparan ialah upacara selamatan yang diadakan disetiap bulan Sapar.

Saparan Gamping disebut juga Saparan Bekakak. Bekakak berarti korban penyembelihan hewan atau manusia. Bekakak pada saparan ini hanya tiruan manusia saja, berujud boneka pengantin dengan posisi duduk bersila yang terbuat dari tepung ketan.

Pelaksanaan upacara� saparan gamping tersebut diperinci dalam beberapa tahap yaitu:
- tahap midodareni bekakak
- tahap kirab
- tahap �Nyembelih� pengantin bekakak
- tahap sugengan Ageng.

Penyelenggaraan upacara saparan Gamping bertujuan untuk menghormati arwah (roh halus) Kiai dan Nyai Wirosuto sekeluarga. Kiai Wirosuto adalah abdi dalem penangsong (hamba yang memayungi) Sri Sultan Hamengku Buwana I pembawa payung kebesaran setiap Sri Sultan Hamengku Buwana I berada dan tidak ikut pindah waktu dari keraton (pesanggrahan) Ambarketawang ke keraton yang baru. Bersama keluarganya ia tetap bertempat tinggal di Gamping. Dan dianggap sebagai cikal bakal penduduk Gamping.

Waktu penyelenggaraan upacara Saparan Gamping telah ditetapkan, ialah setiap hari Jumat dalam bulan sapar antara tanggal 10 � 20 pada pukul 14.00 (kirab temanten bekakak). Penyembelihan bekakak dilakukan pada pukul 16.00.

Tempat penyelenggaraan upacara disesuaikan dengan pelaksanaan upacara. Persiapan penyelenggaraan upacara dibagi dalam dua macam yaitu saparan bekakak dan sugengan ageng. Persiapan untuk saparan bekakak terutama pembuatan bekakak dari tepung ketan dan membuat juruh, yang memakan waktu �8 jam. Pada saat pembuatan tepung diiringi gejong lesung atau kothekan yang memiliki bermacam-macam irama antara lain, kebogiro, thong-thongsot, dhengthek, wayangan, kutut manggung dan lain-lain.

Apabila penumbukan beras telah selesai, kemudian dilakukan pembuatan bekakak, gendruwo, kembang mayang, dan sajen-sajen, di satu tempat yaitu di rumah Bapak Roesman (panitia). Bentuk bekakak laki-laki dan perempuan dengan bentuk pengantin pria dan wanita pada umumnya dua pasang pengantin bekakak dengan sepasang bergaya Solo, dan sepasang bergaya Yogyakarta. Adapun pengantin laki-laki yang bergaya Solo dihias dengan ikat kepala ahestar berhiaskan bulu-bulu, leher berkalung selendang merah, dan kalung sungsun berkain bangun tulak, sabuk biru, memakai slepe. Mengenakan keris beruntaikan bunga melati, dan kelat bau. Sedangkan yang wanita memakai kemben berwarna biru, berkalung selendang merah dan kalung sungsun. Wajah dipaes, gelung diberi bunga-bunga dan mentul, di bahu diberi kelat bahu dan memakai subang.

Adapun pengantin laki-laki yang bergaya Yogyakarta, dihias dengan penutup kepala kuluk berwarna merah, berkalung selendang (sluier) biru dan kalung sungsun, sabuk biru dengan slepe, kain lereng, berkelat bahu dan bersumping, kemben hijau, kalung selendang biru (bangu tulak). Kekhususan yang tidak dapat dilanggar sampai saat ini, yaitu pelaku yang menyiapkan bahan mentahnya tetap para wanita, sedang yang mengerjakan pembuatan bekakak adalah para pria.

Sesaji upacara bekakak dibagi menjadi 3 kelompok. Dua kelompok untuk dua jali yang masing-masing diletakkan bersama-sama dengan pengantin bekakak. Satu kelompok lagi diletakkan di dalam jodhang sebagai rangkaian pelengkap sesaji upacara. Macam-macam sesajen yang diletakkan bersama-sama pengantin bekakak antara lain nasi gurih (wuduk) ditempatkan dalam pengaron kecil: nasi liwet ditempatkan dalam kendhil kecil beserta rangkaiannya daun dhadhap, daun turi, daun kara yang direbus, telur mentah dan sambal gepeng: tumpeng urubing dhamar, kelak kencana, pecel pitik, jangan menir, urip-uripan lele, rindang antep, ayam panggang, ayam lembaran, wedang kopi pahit, wedang kopi manis, jenewer, rokok/cerutu, rujak degan, rujak dheplok, arang-arang kemanis, padi, tebu, pedupaan, candu (impling), nangka sabrang, gecok mentah, ulam mripat, ulam jerohan, gereh mentah.

Sesaji itu ditempatkan dalam sudhi, gelas, kemudian ditaruh di atas jodhang antara lain sekul wajar (nasi ambeng) dengan lauk pauk: sambel goreng waluh, tumis buncis, rempeyek, tempe garing, bergedel, entho-entho, dan sebagainya, sekul galang lutut, sekul galang biasa, tempe rombyong yang ditaruh dalam cething bambu, tumpeng megana, sanggan (pisang raja setangkep), sirih sepelengkap, jenang-jenangan, rasulan (nasi gurih), ingkung ayam, kolak, apem, randha kemul, roti kaleng, jadah bakar, emping, klepon (golong enten-enten), tukon pasar, sekar konyoh, kemenyan, jlupak baru, ayam hidup, kelapa, sajen-sajen tadi ditempatkan dalam sudhi lalu semuanya diletakkan dalam lima ancak, dua ancak diikutsertakan dalam jali dibagikan kepada mereka yang membuat kembang mayang, bekakak dan yang menjadikan tepung (ngglepung) sementara itu disiapkan pula burung merpati dalam sangkar.

Midodareni Bekakak: Meskipun bekakak ini, berujud pengantin tiruan, tetapi menurut adat perlu juga memakai upacara midodareni. Kata midodareni bersal dari bahasa Jawa widodari yang berarti bidadari. Di sini terkandung makna bahwa pada malam midodareni para bidadari turun dari surga untuk memberi restu pada pengantin bekakak.

Tahap upacara ini berlangsung pada malam hari (kamis malam) dimulai � jam 20.00. dua buah jali berisi pengantin bekakak dan sebuah jodhang berisi sesaji disertai sepasang suami istri gendruwo dan wewe, semua diberangkatkan ke balai desa Ambarketawang dengan arak-arakan. Adapun urutan barisan arakan dari tempat persiapan ke balai desa Ambarketawang sebagai berikut :
- barisan pembawa umbul-umbul
- barisan peleton pengawal dari Gamping tengah
- joli pengantin dan jodhang
- reyog dari Gamping kidul
- pengiring yang lain

Kemudian semua jali dan lain-lain diserahkan kepada Bapak kepala Desa Ambarketawang. Pada malam midodareni itu, diadakan malam tirakatan seperti hanya pengantin benar-benar, bertempat di pendhopo ataupun diadakan pertunjukan hiburan wayang kulit, uyon-uyon, reyog. Di rumah Ki Juru Permono diadakan pula tahlilan yang dilaksanakan oleh bapak-bapak dari kemusuk kemudian dilanjutkan dengan malam tirakatan yang diikuti oleh penduduk sekitar. Di pesanggrahan Ambarketawang juga diadakan tirakatan.

Kirab Pengantin Bekakak: Tahap �kirab� pengantin bekakak ini merupakan pawai atau arak-arakan yang membawa jali pengantin bekakak ke tempat penyembelihan. Bersama dengan ini diarak pula rangkaian sesaji sugengan Ageng yang dibawa dari Patran ke pesanggrahan. Juga diarak ke balai desa terlebih dahulu.

Adapun urut-urutan arakan/ pawai upacara tradisional saparan bekakak sebagai berikut :
- reyog dan jathilan dari Patran
- sesaji sugengan Ageng
- barisan prajurit dari Gamping tengah membawa umbul-umbul memakai celana hitam kagok, berkain, baju lurik, destalan, seperti prajurit Daeng. Mereka membawa seruling, genderang dan mung-mung.
- prajurit putri membawa perisai, pedang, mengenakan baju berwarna-warni, celana panjang cinde dan berkain loreng.
- rombongan Demang dan kawan-kawan. Demang tersebut mengenakan kain, baju beskap hitam, memakai selempang kuning.
- jagabaya berkain, baju beskap hitam, memakai serempang merah.
- kaum atau rois, mengenakan kain berbaju surjan memakai serempang putih.
- pembawa tombak berbungkus cindhe beruntaikan bunga melati, mereka mengenakan celana hitam kagok, baju lurik, iket wulung, berselempang cindhe. Tiga pemudi mengenakan kain lurik ungu, baju hijau, memakai selempang merah, masing-masing membawa tiruan landak, gemak, merpati.
- barisan pembawa tombak, memakai celana merah, baju lurik merah, iket berwarna merah jingga.
- peserta bapak-bapak yang berkain berbaju surjan seragam warna merah, memakai sampur berwarna-warni.
- prajurit anak-anak, laki-laki perempuan membawa jemparing (panah).
- joli sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam hitam kagok, baju merah iket biru.
- barisan selawatan
- joli bekakak Gunung Kliling.
- barisan yang membawa kembang mayang, cengkir, bendhe, tombak, dan luwuk semua dipayungi.
- barisan berkuda
- barisan pembawa panji-panji berwarna-warni yang mengenakan kain, baju surjan biru muda dan iket hitam.
- tiga pemudi membawa banyak dhalang, sawung galing, ardawalika
- tiga orang pemuda membawa padupaan dan bunga-bunga diikuti pembawa alat musik genderang, seruling dan mung-mung.
- prajurit Gamping Lor, diikuti prajurit, putri yang membawa panah, disusul lagi mereka yang membawa pedang panjang.
- jali sesaji (jodhang) yang dibawa oleh petugas memakai seragam celana hitam kagok, baju merah iket biru.
- jathilan dari patran
- prajurit Gamping Kidul, ada yang memakai topeng buron wana (landhak, kerbau, garuda) ada yang membawa tombak bertrisula, tombak biasa.
- reyog Gunung Kidul (seperti badhak merak)
- kemudian upacara tradisional itu berangkat dari balai desa menuju kearah bekas gung Ambarketawang, tempat penyembelihan pertama, kemudian ke tempat penyembelihan kedua yaitu di Gunung Kliling.

Nyembelih Pengantin Bekakak. Apabila arak-arakan telah tiba di Gunung Ambarketawang, maka joli pertama yang berisi sepasang pengantin bekakak, diusung ke arah mulut gua. Kemudian ulama (kaum) memberi syarat agar berhenti dan memanjat doa.

Selesai pembacaan doa, boneka ketan sepasang pengantin itu disembelih dan dipotong-potong dibagikan kepada para pengunjung demikian pula sesaji yang lain. Arak-arakan kemudia dilanjutkan menuju Gunung Kliling untuk mengadakan upacara penyembelihan pengantin bekakak yang kedua dan pembagian potongan bekakak yang kedua kepada para pengunjung.

Adapun jodhang yang berisi sajen selamatan dibagikan kepada petugas di tempat penyembelihan terakhir.

Sugengan Ageng. Sugengan Ageng yang dilaksanakan di Pesanggrahan Ambarketawang ini dipimpin oleh Ki Juru Permana pada hari tersebut. Pesanggrahan telah dihiasi janur (tarub) dan sekelilingnya diberi hiasan kain berwarna hijau dan kuning. Sesaji Sugengan Ageng yang dibawa dari patran, berujud jodhang, jali kembang mayang, kelapa gadhing (cengkir), air amerta, bokor tempat sibar-sibar, pusaka-pusaka, dan payung agung telah diatur dengan rapi di tempat masing-masing.

Upacara ini dilaksanakan di Gunung Kliling selesai. Pertama-tama pembakaran kemenyan, lalu dilanjutkan oleh Ki Juru Permana membuka upacara tadi dengan mengikrarkan adanya Sugengan Ageng tersebut, dilanjutkan pembacaan doa dalam bahasa Arab. Setelah selesai maka dilepaskannya sepasang burung merpati putih oleh Ki Juru permana. Pelepasan burung merpati ini disertai tepuk tangan para hadirin yang menyaksikannya. Kemudian dilakukan pembagian sesaji Sugengan Ageng yang berada dalam joli rahmat Allah kepada semua yang hadir, terutama makanan tawonan kegemaran Sultan Hamengku Buwana I. Dengan selesainya pembagian sesaji yang dilaksanakan, di pesanggrahan Ambarketawang.

SEJARAH PBB

Pada tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para wakil dari negara-negara Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu AS, Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisko, Amerika, para wakil dari 50 negara-negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.

PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama didirikannya PBB, seperti yang disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia, mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa, memupuk kerjasama internasional untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta mengembangkan penghormatan atas Hak Asasi Manusia dan kebebasan.

Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji. Namun, adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu AS, Rusia, Inggris, Prancis dan China, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah satu badan utama PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya AS. Sebaliknya, Majlis Umum yang menjadi forum seluruh anggota PBB justeru tidak memiliki kekuatan yang berarti dibanding dengan Dewan Keamanan. Ketidakadilan inilah yang telah menghambat keberhasilan PBB dalam mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan protes dari banyak negara anggotanya.

Piagam PBB adalah konstitusi PBB. Ia ditanda tangani di San Francisco pada tanggal 26 Juni 1945 oleh kelima puluh anggota asli PBB. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945 setelah ditandatangani oleh lima anggota pendirinya-Republik China (Taiwan), Perancis, Uni Soviet, Britania Raya, Amerika Serikat -dan mayoritas penanda tangan lainnya. Sebagai sebuah Piagam ia adalah sebuah perjanjian konstituen, dan seluruh penanda tangan terikat dengan isinya. Selain itu,

Piagam tersebut juga secara eksplisit menyatakan bahwa Piagam PBB mempunyai kuasa melebihi seluruh perjanjian lainnya. Ia diratifikasi oleh AS pada 8 Agustus 1945, yang membuatnya menjadi negara pertama yang bergabung dengan PBB.
materi referensi:
www.e-smartschool.com
www.un.org/aboutun/charte

Kamis, 19 Februari 2009

Andaikan aku tau waktu tinggal satu bulan aku kan meminta maaf Pd semua 0rang Yg pernah ku jahati

Jumat, 16 Januari 2009

PaDa SaAtNyA



Pada Saatnya,
Ketika musim berganti
Dan gugusan mendung yang ranum
Menitikkan tetes hujan pertama
Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan
Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu

Pada Saatnya,
Di ujung perjalanan
Akan kubingkai binar matamu
Bersama gelegak gairah jiwaku
Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala
Dalam leleh cahaya bulan melumuri langit
ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak
membelai lembut kristal pasir pantai

Pada Saatnya,
Akan kubuatmu terjaga dari lelap tidur
lalu bersama merajut impian yang tak segera usai,
Dalam genangan cinta dipalung kalbu
Dan getar cumbu tak berkesudahan